entah dari mana datangnya
entah bagaimana mulanya
ada sesuatu yang begitu membuncah di dada...
tak terjelaskan
terkadang menyesakkan
terkadang gelisah
terkadang air mata menitik seenaknya
sebuah tulisan berkata
jika seperti itu yang kau rasa
mungkin
sebongkah kecil daging di dalam sana
yang bernama hati sedang dirindui Sang PemilikNya
rindu ini
terkadang terabai
terkadang tersalah
terkadang justru tak terasa karena kurangnya peka
rindu
yang kadang tak terasa itu
yang kadang terabai itu
apakah tanda kerasnya hati?
walau terkadang kerasnya hati
pun masih dapat kau rasa sesak, gelisah dan air mata jatuh dengan seenaknya
semoga itu tanda belum matinya hati
rinduNya masih lebih besar dari rasa terabaikan dan disalah artikan
rinduNya masih setia memanggil kerasnya hati
tidakkah kau juga rindu kembali kepadaNya
mengiba dengan pengharapan terbesar padaNya
yang tiada penyesalan dan amarah kala pengharapan terbesar itu tak berujung nyata
karena Dia lebih tahu apa hal terbaik bagi yang dirinduinya
jadi
tidakkah kau juga rindu?
sebuah tulisan berkata
jika seperti itu yang kau rasa
mungkin
sebongkah kecil daging di dalam sana
yang bernama hati sedang dirindui Sang PemilikNya
rindu ini
terkadang terabai
terkadang tersalah
terkadang justru tak terasa karena kurangnya peka
rindu
yang kadang tak terasa itu
yang kadang terabai itu
apakah tanda kerasnya hati?
walau terkadang kerasnya hati
pun masih dapat kau rasa sesak, gelisah dan air mata jatuh dengan seenaknya
semoga itu tanda belum matinya hati
rinduNya masih lebih besar dari rasa terabaikan dan disalah artikan
rinduNya masih setia memanggil kerasnya hati
tidakkah kau juga rindu kembali kepadaNya
mengiba dengan pengharapan terbesar padaNya
yang tiada penyesalan dan amarah kala pengharapan terbesar itu tak berujung nyata
karena Dia lebih tahu apa hal terbaik bagi yang dirinduinya
jadi
tidakkah kau juga rindu?
No comments:
Post a Comment